Keluarbiasaan Shalat

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”

Ayat ini juga mengandung bahwa saat itu apa yang telah diturunkan Allah  kepada Rasulullah  juga mencakup aspek atau sudut pandang kesehatan. Di mana banyak orang menyangka agama Islam itu hanya berkisar pada masalah fiqih dan syariah saja. Tetapi sesungguhnya jika kita bicara kesehatan, banyak sekali keluarbiasaan yang kita dapati dalam Islam, terutama dari sisi peribadatan yang telah Allah  perintahkan kepada hamba-Nya.

Shalat, salah satu ibadah yang diperintahkan yang sudah sering kita lakukan dan insyaAllah akan kita lakukan hingga akhir hayat, ternyata berperan untuk mencegah penyakit jantung atau kardiovaskuler, yang saat ini menduduki peringkat tiga besar penyakit yang menyebabkan kematian pada banyak orang di dunia.

Mengutip sabda Nabi Muhammad  yang diriwayatkan Imam Muslim, “Barangsiapa yang mengerjakan shalat Isya berjamaah seakan-akan ia shalat sepanjang setengah malam. Dan barangsiapa yang mengerjakan shalat Shubuh secara berjamaah maka seakan-akan ia shalat semalam suntuk.” Dalam riwayat lain disebutkan “jika orang-orang munafik itu  mengetahui (keutamaan shalat Shubuh ini) niscaya mereka akan mendatanginya walau dengan merangkak.”

Serangan penyakit jantung ini paling sering terjadi antara pukul 6 pagi – 12 siang, begitu seperti dalam salah satu epidemologis klinis atau penelitian seorang dokter ahli jantung yang bernama Dr. Barita Sitompul. Serangan itu terjadi disebabkan karena pada waktu-waktu tersebut terjadi perubahan pada sistem tubuh kita, di mana tubuh kita terdapat sistem saraf simpatis dan parasimpatis.

Ketika terjadi tekanan pada sistem saraf simpatis yang meningkat akan menyebabkan kenaikan tekanan darah, denyut jantung meningkat dan seterusnya, sedangkan jika sistem saraf parasimpatis yang mengalami tekanan yang meningkat maka akan menyebabkan penurunan tekanan saraf, aliran darah menurun, tekanan jantung menurun, denyut nadi menjadi kurang kuat, dan ritmenya pun melambat.

Seperti ketika setelah makan kita merasakan kantuk, itu akibat terjadinya peningkatan aliran darah ke perut untuk menggiling makanan dan berkurangnya aliran darah ke otak, yang menyebabkan timbulnya rasa kantuk itu.

Pada pergantian waktu, tepatnya pukul 3 dini hari – 12 siang, secara diam-diam tekanan darah itu meningkat naik, dan terjadi peningkatan yang disebut kadar hormon nor-adrenalin. Nor-adrenalin ini berefek meningkatkan tekanan simpatis, meningkatkan tekanan darah dan menyempitkan pembuluh darah. Efeknya yang lain adalah meningkatkan sistem sifat pembekuan darah, dalam hal ini meningkatkan agregasi trombosit yaitu sifat saling menempel satu sama lain pada sel trombosit agar darah membeku. Seperti jika kita terkena pisau maka tidak lama luka yang terkena sayatan pisau itu akan membeku dan tertutup, itu karena ulah atau kerja dari trombosit tadi.

Begitu yang terjadi pada orang yang mengidap penyakit demam berdarah. Kita akan dapati orang itu sering mengalami pendarahan, mulai keluarnya darah dari hidung (mimisan), gusinya berdarah, bahkan kadang-kadang terjadi pendarahan di dalam tubuhnya yang membuat si penderita mengeluarkan darah ketika buang air besar. Ini disebabkan trombositnya yang menurun.

Meningkatnya tekanan darah yang terjadi pada dini hari, terutama saat kita tertidur lelap yang bisa terjadi pada setiap manusia setiap harinya, adalah sebuah ritme hidup keseharian yang secara alamiyah telah dianugrahi Allah . Lalu apa hubungannya dengan shalat dalam hadits di atas?

Telah didapati dari sebuah penelitian di tahun 90-an, beberapa ilmuwan mencoba mengeluarkan dan mengambil sekelompok sel dinding arteri bagian dalam pada pembuluh darah yang akan diselidiki oleh mereka. Pembuluh darah yang normal yang tidak diambil sel-sel yang melapisi bagian dinding dalamnya akan melebar jika ditetesi suatu zat kimia yang disebut asetilkolin. Pada penelitian ini dengan dikeluarkannya sel-sel pada dinding bagian dalam pada pembuluh darah tersebut, pembuluh darah itu tidak melebar kalau tidak ditetesi asetilkolin, padahal ia akan melebar dengan tidak diambil sel-selnya.

Selidik punya selidik setelah dilakukan penelitian selanjutnya, ditemukan zat yang terdapat pada tubuh yang mampu melebarkan pembuluh darah yang sekarang dikenal dengan Nitric Oxide (NO).

Nitric Oxide ini selalu diproduksi oleh tubuh kita baik dalam keadaan bekerja atau beraktivitas maupun sedang tidur. Dan produksinya juga dapat ditingkatkan oleh berbagai macam obat, termasuk juga dapat ditingkatkan dengan banyak bergerak atau dengan olahraga. Lalu kerja daripada zat ini adalah mencegah kecendrungan membekunya darah dengan cara mengurangi sifat agregasi (penggumpalan) atau sifat menempel satu dengan lain dari trombosit pada darah kita.

Kemudian jika bangun tidur pada pagi buta kita banyak melakukan gerakan yang di waktu itu ada tamu tak diundang, yang kita sebut tadi nor-adrenalin atau meningkatnya tekanan darah, maka hal itu dari segi kesehatan akan memberikan pengaruh yang sangat baik pada pencegahan gangguan penyakit jantung. Jadi ketika hormon itu meningkat lalu kita melakukan banyak gerakan, dalam hal ini kita mengamalkan sunnah nabi melakukan shalat malam / tahajud sampai shalat Shubuh, maka itu memberikan efek pencegahan gangguan penyakit jantung.

Naiknya kadar nitric oxide dalam darah yang disebabkan karena bergerak, salah satunya olahraga termasuk di sini berwudhu, shalat sunnah, shalat shubuh dan efeknya pun akan meningkat jika kita menambah dengan berjalan pagi menuju masjid. Jadi nitric oxide ini merupakan proteksi bagi pencegahan penyakit kardiovaskuler.

Rasulullah  menganjurkan juga untuk tidak kembali tidur setelah shalat Shubuh, karena dari analisa kesehatan nitric oxide yang sedang meningkat tadi akan kembali turun. Maka dianjurkan pula baiknya setelah shalat itu berdzikir, membaca Qur’an atau olahraga. Perlu diingat juga bahwa posisi ruku dan sujud adalah saat-saat terjadi proses mengejan, di mana proses ini meningkatkan tonus parasimpatis yang melawan efek tonus simpatis yang disebabkan oleh nor-adrenalin.

Demikianlah kekuasaan Allah , sempurnanya menciptakan tubuh manusia beserta komponen-komponen yang ada di dalamnya yang setiap malam mereka bekerja tanpa lelah, tanpa henti dalam bergada berpasang-pasangan, dingin dan panas, zat NO dengan zat anti-NO, Allah telah menyeru kepada kita untuk melaksanakan shalat Shubuh. Hanya saja Allah selalu menjadikan hal ini sebagai sesuatu hal yang ghaib bagi kita, agar kita memikirkannya dan mencari rahasia apa di balik itu.

Walau mungkin dahulu tingkat pengetahuan umat Islam dari segi penganalisaan kesehatan belum seperti sekarang, namun mereka dengan tingkat keyakinan yang sangat kuat dan dalam, mereka tetap melaksanakan perintah-perintah Allah  tersebut tanpa banyak mempertanyakan apa makna atau rahasia yang ada di balik itu semua. Dan hal ini telah dilaksanakan sekitar 1400 tahun yang lalu, sebagaimana dikisahkan dalam salah satu riwayat, bahwa ada seorang tabib dari Mesir yang datang ke Madinah untuk bertugas namun selama tiga tahun ia sama sekali tidak mendapatkan pasien di sana, karena begitu tekun dan khusyuknya kaum muslimin melaksanakan ibadah shalat ini.

Namun yang terpenting jangan sampai kita shalat hanya karena inginsehat saja. Shalatlah hanya karena mencari ridha Allah saja. Tapi jadikanlah informasi ini sebagai bukti kebenaran sariat Islam buat manusia. Yakinlah bahwa semua sariat islam ini baik buat kita kecil ataupun besar, berat ataupun ringan. Allahuakbar inilah kesempurnaan agama islam yang diberikan oleh ALLAH Yang Maha Sempurna, jadi jangan ragu lagi dengan agama islam dan sungguh-sungguhlah dalam hidupu ntuk mengamalkannya.